lazada 1

Sabtu, 26 Desember 2015

Cara Mengetahui Ada atau Tidaknya Klorin Dalam Pembalut Wanita

Sebagian besar produk pembalut wanita yang terdaftar di Kementerian Kesehatan ternyata memiliki kandungan klorin atau bahan kimia pemutih di dalamnya, demikian menurut hasil temuan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Sementara untuk memperkuat hasil penelitiannya, pihak YLKI menguji kadar klorin pembalut itu di laboratorium independen TUV NORD yang terakreditasi selama Januari-Februari 2015.
Dalam melakukan penelitian, diambil sampel sembilan merek pembalut dan tujuh merek pantyliner yang dijual di peretail modern. Yang mengejutkan adalah hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa semua sampel mengandung klorin 5-55 ppm. Anggota Pengurus Harian YLKI, Ilyani Sudrajat, mengatakan selama ini banyak perempuan yang mengeluhkan pembalut mereka menyebabkan iritasi.

Cara Mengetahui Ada atau Tidaknya Klorin Dalam Pembalut Wanita

Hampir setiap masa kini menggunakan pembalut disaat sedang menstruasi. Selain digunakan saat menstruasi, pembalut juga biasa digunakan setelah melahirkan untuk menampung darah nifas.
Sayangnya, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar pembalut wanita yang beredar saat ini mengandung klorin, yaitu zat kimia berbahaya. Hal ini juga yang mungkin jadi penyebab kenapa banyak wanita yang mengeluhkan mereka mengalami iritasi pada kulit area intim wanita setelah memakai pembalut.
Sebagai wanita yang biasa memakai pembalut saat mentruasi, maka pastilah ada kekhawatiran besar terkait berita adanya kandungan klorin dalam pembalut yang biasa digunakan. Karena itu, untuk mengetahui apakah benar memang ada kandungan klorin pada pembalut yang anda gunakan, maka anda bisa melakukan uji sendiri kandungan klorin dari pembalut yang biasa anda gunakan.
Berikut adalah tips cara mengatahui ada tidaknya kandungan klorin di dalam pembalut yang biasa anda gunakan sebagaimana yang dikutip dari laman Tempo.
1. Sobeklah produk pembalut yang biasa anda gunakan, lalu ambil bagian inti di dalamnya.
2. Ambillah segelas air putih. Upayakan menggunakan gelas yang transparan, sehingga air bisa terlihat lebih jelas.
3. Comot sebagian lembar inti pembalut yang biasa anda gunakan, kemudian celupkan ke dalam air tersebut. Lantas aduklah dengan sumpit.
4. Sekarang lihat, apakah ada perubahan warna air di dalam gelas tersebut. Jika bahan pembalut higienis dan bersih, maka seharusnya air akan tetap jernih.
5. Lihat juga apakah produk pembalut tetap utuh atau hancur seperti pulp atau bubur kertas. Jika jawabannya hancur dan airnya keruh, maka ini artinya produk pembalut yang anda gunakan mengandung zat kimia berbahaya pemutih atau klorin.
Adapun bahaya yang mungkin timbul akibat menggunakan pembalut berpemutih bisa mempengaruhi kesehatan daerah kewanitaan seperti kanker serviks, demikian menurut Handrawan Nadesul, penulis buku dan praktisi kesehatan. Dokter yang juga dikenal sebagai motivator kesehatan ini juga mengungkapkan bahwa pembalut wanita bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker kandung kemih dan kanker usus.
Lebih lanjut, Handrawan menyarankan untuk cara mencegah bahaya dari menggunakan pembalut yang mengandung klorin, yaitu agar wanita mengganti pembalut dengan kain, khususnya handuk, yang sudah jelas aman. Tapi ia setuju bahwa daya serap pembalut memang lebih dahsyat sehingga mungkin akan sulit bagi banyak wanita untuk tidak menggunakan pembalut wanita yang kini banyak dijual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar